Pencarian merupakan sebuah algoritma dasar yang sering diperlukan dalam
pembuatan program. Berbagai algoritma pencarian telah diciptakan dan dapat
digunakan. Pemahaman tentang beberapa algoritma pencarian dasar perlu
diketahui, termasuk cara penggunaannya dalam program.
1. Memahami konsep pencarian
2. Mengenal beberapa algoritma pencarian
3. Menerapkan algoritma pencarian dalam program
Konsep Pencarian
Pencarian adalah proses menemukan nilai (data) tertentu dari dalam
sekumpulan nilai yang bertipe sama (tipe dasar maupun tipe bentukan).
Dengan kata lain, algoritma pencarian adalah algoritma yang mengambil input
berupa persoalan dan mengembalikan penyelesaian berupa penemuan nilai yang
dicari dalam persoalan inputan.
Proses pencarian seringkali diperlukan pada saat program perlu
mengubah atau menghapus nilai tertentu (sebelum bisa mengubah atau
menghapus, perlu mencari dulu apakah nilai tersebut ada dalam kumpulan
nilai tersebut). Kasus lain yang memerlukan algoritma pencarian adalah
penyisipan data ke dalam kumpulan data (perlu dimulai dengan pencarian
apakah data tersebut telah ada sehingga terhindar dari duplikasi data).
Pencarian Sekuensial
Pencarian sekuensial (sequential search) adalah proses membandingkan
setiap elemen larik (array) satu persatu dengan nilai yang dicari secara
beruntun, mulai dari elemen pertama sampai elemen yang dicari sudah
ditemukan, atau sampai seluruh elemen sudah diperiksa.
Algoritma pencarian sekuensial ini cocok untuk pencarian nilai tertentu
pada sekumpulan data terurut maupun tidak. Keunggulan algoritma ini adalah
dalam mencari sebuah nilai dari sekumpulan kecil data. Algoritma ini
termasuk algoritma yang sederhana dan cepat karena tidak memerlukan
proses persiapan data (misalnya: pengurutan).
Algoritma pencarian biner dengan elemen larik terurut menaik:
pembuatan program. Berbagai algoritma pencarian telah diciptakan dan dapat
digunakan. Pemahaman tentang beberapa algoritma pencarian dasar perlu
diketahui, termasuk cara penggunaannya dalam program.
1. Memahami konsep pencarian
2. Mengenal beberapa algoritma pencarian
3. Menerapkan algoritma pencarian dalam program
Konsep Pencarian
Pencarian adalah proses menemukan nilai (data) tertentu dari dalam
sekumpulan nilai yang bertipe sama (tipe dasar maupun tipe bentukan).
Dengan kata lain, algoritma pencarian adalah algoritma yang mengambil input
berupa persoalan dan mengembalikan penyelesaian berupa penemuan nilai yang
dicari dalam persoalan inputan.
Proses pencarian seringkali diperlukan pada saat program perlu
mengubah atau menghapus nilai tertentu (sebelum bisa mengubah atau
menghapus, perlu mencari dulu apakah nilai tersebut ada dalam kumpulan
nilai tersebut). Kasus lain yang memerlukan algoritma pencarian adalah
penyisipan data ke dalam kumpulan data (perlu dimulai dengan pencarian
apakah data tersebut telah ada sehingga terhindar dari duplikasi data).
Pencarian Sekuensial
Pencarian sekuensial (sequential search) adalah proses membandingkan
setiap elemen larik (array) satu persatu dengan nilai yang dicari secara
beruntun, mulai dari elemen pertama sampai elemen yang dicari sudah
ditemukan, atau sampai seluruh elemen sudah diperiksa.
Algoritma pencarian sekuensial ini cocok untuk pencarian nilai tertentu
pada sekumpulan data terurut maupun tidak. Keunggulan algoritma ini adalah
dalam mencari sebuah nilai dari sekumpulan kecil data. Algoritma ini
termasuk algoritma yang sederhana dan cepat karena tidak memerlukan
proses persiapan data (misalnya: pengurutan).
PROCEDURE SeqSearch(input
L:array[1..N] of integer,
input N:integer,input
X:integer, output idx :
integer)
|
IS : Terdapat array berisi
data angka
FS : Memberikan hasil data
ketemu atau tidak ketemu
|
KAMUS DATA
k : integer
|
BEGIN
k ⬅ 0
WHILE ((k<N) AND (L[k]
!=X))
k ⬅ k+1
ENDWHILE
IF
((L[k]=X)&&(k<N))
idx ⬅ k+1
ELSE
idx ⬅ -1
ENDIF
END
|
Prosedur di atas memerlukan parameter input berupa:
⇨ L yaitu sebuah larik (array) tempat menyimpan data yang diinginkan,
⇨ N yaitu jumlah elemen larik (atau index terbesar),
⇨ X yaitu nilai data yang ingin dicari
serta sebuah parameter output berupa variabel idx bertipe integer yang akan
mengembalikan posisi ditemukannya data yang dicari apabila ketemu dan akan
mengembalikan nilai -1 jika data tidak ditemukan.
Prosedur dimulai dengan inisialisasi pencacah iterasi (k ⬅ 0). Kemudian
pencarian dilakukan dengan perulangan yang membandingkan setiap elemen
larik secara berurutan dari elemen pertama hingga terakhir dengan nilai data
yang diinginkan. Perulangan berakhir jika elemen yang dibandingkan bernilai
sama dengan data yang dicari (mengembalikan posisi data), atau jika elemen
larik telah dibandingkan semua namun data yang dicari tidak ditemukan
(mengembalikan nilai -1).
Pada algoritma diatas idx=k+1, hal ini hanya untuk mempermudah dalam
melihat urutan, biasanya user melihat elemen pertama sebagai indeks ke - 1,
tetapi pada array elemen pertama merupakan indeks ke – 0. Maka variabel
idx untuk menyesuaikan dengan user, sedangkan variabel k menyesuaikan
dengan array.
Berikut ini adalah contoh pencarian sekuensial:
Berikut ini adalah contoh pencarian sekuensial:
elemen
|
13
|
16
|
14
|
21
|
76
|
15
|
index
|
0
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
Pencarian Biner
Pencarian biner adalah proses mencari data dengan membagi data atas
dua bagian secara terus menerus sampai elemen yang dicari sudah ditemukan,
atau indeks kiri lebih besar dari indeks kanan.
Algoritma ini lebih efisien daripada algoritma pencarian sekuensial,
tetapi pencarian ini mempunyai syarat yaitu bahwa kumpulan data yang harus
dilakukan pencarian harus sudah terurut terlebih dahulu, baik terurut secara
menaik (ascendant) atau menurun (descendant). Karena data sudah terurut,
algoritma dapat menentukan apakah nilai data yang dicari berada sebelum
atau sesudah elemen larik yang sedang dibandingkan pada suatu saat. Dengan
cara ini, algoritma dapat lebih menghemat waktu pencarian.
Pencarian dalam data terurut bermanfaat misalnya pada penyimpanan
data dengan beberapa komponen, program dapat mencari sebuah indeks
terurut. Setelah menemukan indeks yang dicari, program dapat membaca data
lain yang bersesuaian dengan indeks yang ditemukan tersebut.
Algoritma pencarian biner dengan elemen larik terurut menaik:
PROCEDURE BinSearch(input
L:array[1..N] of integer,
input N:integer,input
X:integer, output idx :
integer)
|
IS : Terdapat array berisi
data angka terurut
menaik
FS : Mengembalikan posisi
data yang dicari jika
ketemu, dan Mengembalikan
-1 jika tidak ketemu
|
KAMUS DATA
i,j,k : integer
ketemu : boolean
|
1 BEGIN
2 i⬅0
3 j⬅N
4 ketemu ⬅ false
5 WHILE ((!ketemu) and
(i<=j))
6 k⬅(i+j) div 2
7 IF (L[k] = X)
8 ketemu = true
9 ELSE
10 IF (L[k] < X)
11 i⬅k+1
12 ELSE
13 j⬅k-1
14 ENDIF
15 ENDIF
16 ENDWHILE
17 IF(ketemu)
18 idx⬅k+1
19 ELSE
20 idx⬅-1
21 ENDIF
22 END
|
Prosedur di atas dapat bekerja pada larik yang telah terurut menaik
(ascending). Prosedur memerlukan parameter input berupa:
➯ L yaitu sebuah larik (array) tempat menyimpan data yang diinginkan,
➯ N yaitu jumlah elemen larik,
➯ X yaitu nilai data yang ingin dicari
serta sebuah parameter output berupa nilai idx (mengembalikan posisi nilai
jika nilai ditemukan, dan mengembalikan -1 jika nilai tidak ditemukan).
Prosedur dimulai dengan inisialisasi pencacah (i⬅0) dan menyimpan jumlah
elemen larik dalam variabel j. Variabel ketemu akan diberi nilai false, hal
ini memberitahukan bahwa data yang dicari belum ditemukan. Perulangan
diawali dengan membandingkan elemen tengah (elemen dengan indeks k)
dengan nilai data yang dicari.
➯ Jika elemen larik yang dibandingkan bernilai sama dengan data yang
dicari, maka variabel boolean ketemu bernilai true dan prosedur
mengembalikan nilai indeks elemen tersebut.
➯ Jika elemen larik bernilai lebih kecil dari data yang dicari, maka
pencarian akan bergeser ke kanan dengan cara mengubah nilai i (awal
pencacah) dengan indeks di sebelah kanan nilai tengah (i⬅k+1).
➯ Jika elemen larik bernilai lebih besar dari data yang dicari, maka
pencarian akan bergeser ke kiri dengan cara mengubah nilai i (awal
pencacah) dengan indeks di sebelah kiri nilai tengah (i⬅k-1).
Selanjutnya, perulangan terus dilakukan sampai ketemu bernilai true
atau nilai i>j (semua elemen larik sudah dibandingkan dengan nilai yang
dicari). Jika semua elemen larik sudah dibandingkan dengan nilai yang dicari
tetapi nilai tidak ditemukan, maka nilai ketemu akan tetap bernilai false
sehingga akan dikembalikan nilai index= -1 (penanda bahwa nilai yang dicari
tidak ditemukan dalam larik).
Pencarian Lain
Pencarian sekuensial dan pencarian biner merupakan algoritma
pencarian dasar yang termasuk ke dalam kelompok pencarian daftar (list
search). Terdapat pula beberapa algoritma lain yang termasuk pula dalam
kelompok pencarian daftar, antara lain:
pencarian interpolasi (interpolation search): melakukan pencarian lebih
baik daripada pencarian biner pada larik berukuran besar dengan
distribusi seimbang, tapi waktu pencariannya buruk
pencarian Grover (Grover’s search): melakukan pencarian dalam waktu
singkat, yang merupakan pengembangan dari pencarian linier biasa pada
larik dengan elemen tidak berurut
Selain algoritma pencarian dalam kelompok pencarian daftar, terdapat
pula beberapa kelompok algoritma lain. Beberapa di antaranya adalah sebagai
berikut:
Pencarian Lain
Pencarian sekuensial dan pencarian biner merupakan algoritma
pencarian dasar yang termasuk ke dalam kelompok pencarian daftar (list
search). Terdapat pula beberapa algoritma lain yang termasuk pula dalam
kelompok pencarian daftar, antara lain:
pencarian interpolasi (interpolation search): melakukan pencarian lebih
baik daripada pencarian biner pada larik berukuran besar dengan
distribusi seimbang, tapi waktu pencariannya buruk
pencarian Grover (Grover’s search): melakukan pencarian dalam waktu
singkat, yang merupakan pengembangan dari pencarian linier biasa pada
larik dengan elemen tidak berurut
Selain algoritma pencarian dalam kelompok pencarian daftar, terdapat
pula beberapa kelompok algoritma lain. Beberapa di antaranya adalah sebagai
berikut:
Kelompok Algoritma
|
Penjelasan dan Contoh
Algoritma
|
Pencarian tanpa informasi
(uninformed search)
|
Algoritma ini mencari data
tanpa ada batasan
tipe data persoalan.
|
Pencarian pohon
(tree search)
|
Algoritma ini mencari data
dengan bantuan
struktur pohon (eksplisit
maupun implisit).
⏩ breadth-first
search (mencari level demi
level)
⏩ depth-first
search (mencari dengan meraih
kedalaman pohon terlebih
dahulu)
⏩ iterative-deepening search
⏩ depth-limited
search
⏩ bidirectional
search
⏩ uniform-cost
search
|
Pencarian grafik
(graph search)
|
Algoritma ini mencari data
dengan algoritma
penelurusuran grafik,
misalnya
⏩ Djikstra’s
algorithm
⏩ Kruskal’s
algorithm
⏩ nearest neighbour
algorithm
⏩ Prim’s algorithm
|
Pencarian dengan informasi
(informed search)
|
Algoritma ini mencari data
dengan fungsi
heuristik yang spesifik
pada persoalan tertentu.
⏩ best-first search
⏩ A*
|
Jenis lain
|
⏩ Algoritma
pencarian string
⏩ Algoritma genetik
⏩ Algoritma minimax
|