Tipe data, operator, dan runtunan merupakan suatu kesatuan konsep yang
paling mendasar didalam pemprograman komputer, karena tipe-tipe data
dasar dan operator dapat membentuk berbagai macam ekspresi yang akan
digunakan dalam program.
Sedangkan runtunan merupakan konsep dasar yang dapat memberikan
gambaran tentang cara kerja sebuah program dalam komputer atau dengan
kata lain adalah urutan peng-eksekusian parintah pada satu argumen.
Tujuan
1. Mengenal dan membedakan tipe-tipe data dasar
2. Memahami penggunaan tipe-tipe data dasar dalam program
3. Memahami operator dan penggunaannya dalam program
4. Memahami konsep runtunan dalam program
Tipe Data Dasar
Tipe data adalah himpunan nilai yang dapat dimiliki oleh sebuah data.
Tipe data menentukan apakah sebuah nilai dapat dimiliki sebuah data atau tidak,
serta operasi apa yang dapat dilakukan pada data tersebut. Contoh tipe data
dalam dunia nyata adalah bilangan bulat. Jika sebuah data, misalnya umur, harus
berupa bilangan bulat maka dapat dipastikan bahwa 25, 13, 7 dapat menjadi
nilai umur, sedangkan 7.5, 19.655 bukan merupakan contoh dari nilai umur.
Contoh; bilangan bulat ini dapat kita lihat dalam kasus sehari –hari
khususnya dalam hal pencacahan (Ingat kembali bilangan cacah : 1,2,3,4,.....
yang merupakan himpunan bagian dari himpunan bilangan bulat). Misalnya
jumlah siswa dalam kelas ada 20. 20 adalah bilangan bulat. Tidak akan
ditemukan pernyataan : jumlah siswa dalam kelas ada 20,5. Contoh yang lain
adalah jumlah mobil yang diparkir di tempat parkir. Kita akan menggunakan
bilangan bulat dalam kasus ini. Tidak pernah akan kita gunakan angka angka
50,33 atau 3 atau 40/7 sebagai jumlah dari mobil yang sedang parkir.
Selain itu, misalnya data nama seseorang yaitu ‘Bambang Pamungkas’
yang merupakan sebuah deretan hurup dan lain sebagainya.Dalam sebuah
program, setiap variabel dan konstanta memiliki tipe data yang harus
dideklarasikan di awal program. Pendeklarasi tipe data tersebut bertujuan
untuk menentukan besarnya tempat dalam memori yang akan digunakan
untuk menyimpan data pada tersebut saat program dijalankan.
Tipe data dasar adalah tipe data yang dapat langsung digunakan. Secara
umum terdapat 2 tipe data dasar, yaitu:
perhitungan, sedangkan tipe data kategorik dapat berupa angka maupun huruf
namun tidak dapat mengalami operasi perhitungan.
Berikut merupakan
⇛ Contoh beberapa tipe data dasar
⇛Integer/ bilangan bulat
Integer adalah tipe data dasar berupa bilangan yang tidak mengandung
pecahan desimal. Tipe data ini juga memiliki urutan, sehingga dapat
dibandingkan satu dengan lainnya.
Contoh integer: 2 5 -10 135 2008
Secara teoritis, tipe data integer tidak memiliki batasan, yaitu dari
minus tak hingga hingga plus tak hingga. Namun dalam pemrograman
yang menggunakan bahasa pemprograman C++
⇛Real/ bilangan riil
Real adalah tipe data dasar berupa bilangan yang memiliki pecahan
desimal. Dalam pemrograman, nilai dengan tipe data ini harus ditulis
dengan sebuah titik sebagai pemisah bilangan utuh dan bilangan
pecahannya. Tipe data ini digunakan untuk perhitungan yang melibatkan
bilangan pecahan, seperti perhitungan kosinus, akar persamaan, dan
sebagainya. Tipe data ini juga memiliki urutan, sehingga dapat
dibandingkan satu dengan lainnya.
Contoh real: .5 0.17 -3.465 92.0 4.3000+E9
Secara teoritis, tipe data real juga tidak memiliki batasan, yaitu dari
minus tak hingga hingga plus tak hingga.
⇛Char/ Karakter
Char adalah tipe data dasar yang terdiri atas satu buah angka, huruf,
tanda baca atau karakter khusus. Untuk menyimpan sebuah karakter,
diperlukan 1 byte atau 8 bit tempat didalam memori. Dalam sebuah
program, penulisan tipe data char diawali dan diakhiri dengan tanda kutip
ganda. Selain itu, terdapat sebuah karakter kosong yang disebut dengan
null atau nil dan dituliskan sebagai "".
Contoh char: "5" "A" "?" "+" "$"
Perhatikan bahwa 5 adalah integer sedangkan "5" adalah char.
⇛String
String adalah tipe data dasar yang berupa kumpulan karakter dengan
panjang tertentu. Meskipun berupa kumpulan karakter, karena tipe
data string sering digunakan dalam pemrograman, string dianggap
sebagai tipe data dasar. Untuk penyimpanan string didalam memori,
dibutuhkan 1 byte untuk tiap karakternya. Serupa dengan penulisan
karakter, penulisan sebuah string juga harus diawali dan diakhiri dengan
tanda petik ganda. String juga mengenal null yang dituliskan dengan “”.
Contoh string:
- "BANDUNG"
- "Politeknik Telkom Bandung"
- "ABC3456"
- "Lucu"
- "30202001"
- "z"
Perhatikan bahwa sebuah karakter tunggal ("z") juga merupakan
string.
⇛Boolean/ bilangan logika
Sebuah data boolean memiliki tepat dua buah kemungkinan nilai,
direpresentasikan sebagai Benar dan Salah, atau True dan False, atau
dapat juga dilambangkan dengan 1 dan 0. Tipe data ini dapat digunakan
untuk pemilihan dengan kondisi-kondisi tertentu, dimana program
harus memilih aksi apa yang akan dijalankan dengan parameter
tertentu.
Tipe data ini paling sering digunakan untuk range yang memili dua buah
nilai: lulus - tidak lulus, member – bukan member,
⇛Variabel
Variabel atau peubah adalah obyek yang nilainya dapat berubah-ubah
dalam sebuah program. Pada saat sebuah variabel dideklarasikan, program
‘memesan’ tempat dengan ukuran tertentu (sesuai tipe datanya) pada memori
untuk menyimpan nilai dari variabel tersebut. Pemrogram dapat memberikan
nama pada sebuah variabel untuk mempermudah pemanggilan variabel
tersebut di dalam program. Pada saat mendeklarasikan sebuah variabel,
pemrogram harus menyebutkan nama variabel dan tipe data dari variabel
tersebut.
Dalam bentuk flowchart, deklarasi variabel digambarkan sebagai sebuah
proses. Misalnya sebagai berikut:
x : integer
nama : string
TB : real
Contoh deklarasi variabel dalam psedeucode :
1. KAMUS DATA {awal deklarasi variabel}
2. x : integer
3. nama: string
4. TB : real
5. jenisKelamin : char
6. status : boolean
Sebelum kita menuliskan beberapa program dalam bahasa C++, ada baiknya
kita mengenal terlebih dahulu struktur dan format penulisan program dalam
bahasa C++.
1. // Contoh Program C++
2. #include <stdio.h>
3. /* Program Utama */
4. main() {
5. printf("Selamat Datang");
6. return 0;
7. }
Pada contoh program diatas, pada baris pertama dituliskan diawalannya
tanda doubleslash (//). Maksudnya adalah sebagai komentar, artinya baris
tersebut tidak akan dieksekusi oleh program. Kita dapat menuliskan apapun
setelah tanda tersebut dan berlaku hanya satu baris. Sedangkan untuk penulisan
komentar lebih dari satu baris digunakan tanda /* .. */ dimana komentar
dituliskan diantara tanda /* dan */ seperti tampak pada baris ke
3 dan 4. Biasanya tanda tersebut digunakan oleh programmer untuk memberi
penanda atau keterangan pada tiap baris program seperti pada baris 5.
Pada baris kedua terdapat code #include <stdio.h>, yang
diawali dengan tanda crash (#). Ini dapat kita sebut dengan preprocessor
directive. preprocessor directive merupakan perintah-perintah untuk
memberitahukan kepada compiler untuk melakukan berbagaimacam definisi
seperti menggunakan (include) file librari misalnya stdio.h, karena didalam
file tersebut mengandung beberapa fungsi yang akan digunakan didalam
program.
Sedangkan pada baris ke 5 – 8 merupakan isi dari program. Pada baris
ke 5 terdapat instruksi main() dimana pada baris tersebut merupakan fungsi
utama atau program utama. Maksudnya adalaha pada baris tersebut
merupakan penanda awal dari eksekusi sebuah program. Untuk awal instruksi
ditandai dengan kurung kurawal. Seperti pada program diatas, pada baris ke-5
(tanda {) merupakan awal dari program utama dan berakhir pada baris ke-8.
Pada baris dke-6 (printf("Selamat Datang")) merupakan
instruksi untuk mencetak tulisan “Selamat Datang” kelayar. Sedangkan
pada baris ke-7 (return 0) merupakan nilai kembali dari fungsi utama yaitu
nilainya adalah 0. Perlu diperhatikan bahwa setiap instruksi pada perogram
harus diakhiri dengan tanda semicolon (;).
Untuk menuliskan variabel, kita dapat menuliskannya pada bagian isi
program. Contoh penulisan variabelnya adalah :
1. #include <stdio.h>
2.
3. main () {
4. int x;
5. string nama;
6. float BB;
7. char jKelamin;
8. bool status;
9. ...
10. }
Secara teori, pemrogram dapat memberikan nama apapun pada sebuah
variabel karena penamaan variabel bertujuan untuk memudahkan pemanggilan
kembali. Namun, ada beberapa panduan yang biasa diacu pemrogram dalam
penamaan variabel, antara lain:
operasi aritmatik ini dapat berupa nilai integer atau real.
operator yang termasuk tipe ini adalah:
Tabel. Operator aritmatik
Contoh program dengan operasi aritmatik:
Tabel. Operator Assignment
⇛Increase and decrease
Penulisan ini dilambangkan dengan ++ (Increade) dan -- (decrease).
Operator ini berfungsi untuk menaikan atau menurunkan satu satuan
nilai pada sebuah variabel. Contoh penggunaannya adalah pada contoh
dibawah ini :
1 ...
2 a++;
3 a += 1;
4 a = a + 1;
5 ...
⇛Operator relasional
Operator ini membandingkan dua operan dan hasilnya berupa nilai
boolean (BENAR atau SALAH). Operasi relasional dapat dilakukan
pada dua nilai dengan tipe data yang sama: tipe data integer, riil, char,
string, maupun boolean. Berikut ini adalah operator relasional:
Tabel. Operator relasional
Contoh Penggunaan Operator relasional dalam algoritma:
Tabel.Operator logika
paling mendasar didalam pemprograman komputer, karena tipe-tipe data
dasar dan operator dapat membentuk berbagai macam ekspresi yang akan
digunakan dalam program.
Sedangkan runtunan merupakan konsep dasar yang dapat memberikan
gambaran tentang cara kerja sebuah program dalam komputer atau dengan
kata lain adalah urutan peng-eksekusian parintah pada satu argumen.
Tujuan
1. Mengenal dan membedakan tipe-tipe data dasar
2. Memahami penggunaan tipe-tipe data dasar dalam program
3. Memahami operator dan penggunaannya dalam program
4. Memahami konsep runtunan dalam program
Tipe Data Dasar
Tipe data adalah himpunan nilai yang dapat dimiliki oleh sebuah data.
Tipe data menentukan apakah sebuah nilai dapat dimiliki sebuah data atau tidak,
serta operasi apa yang dapat dilakukan pada data tersebut. Contoh tipe data
dalam dunia nyata adalah bilangan bulat. Jika sebuah data, misalnya umur, harus
berupa bilangan bulat maka dapat dipastikan bahwa 25, 13, 7 dapat menjadi
nilai umur, sedangkan 7.5, 19.655 bukan merupakan contoh dari nilai umur.
Contoh; bilangan bulat ini dapat kita lihat dalam kasus sehari –hari
khususnya dalam hal pencacahan (Ingat kembali bilangan cacah : 1,2,3,4,.....
yang merupakan himpunan bagian dari himpunan bilangan bulat). Misalnya
jumlah siswa dalam kelas ada 20. 20 adalah bilangan bulat. Tidak akan
ditemukan pernyataan : jumlah siswa dalam kelas ada 20,5. Contoh yang lain
adalah jumlah mobil yang diparkir di tempat parkir. Kita akan menggunakan
bilangan bulat dalam kasus ini. Tidak pernah akan kita gunakan angka angka
50,33 atau 3 atau 40/7 sebagai jumlah dari mobil yang sedang parkir.
Selain itu, misalnya data nama seseorang yaitu ‘Bambang Pamungkas’
yang merupakan sebuah deretan hurup dan lain sebagainya.Dalam sebuah
program, setiap variabel dan konstanta memiliki tipe data yang harus
dideklarasikan di awal program. Pendeklarasi tipe data tersebut bertujuan
untuk menentukan besarnya tempat dalam memori yang akan digunakan
untuk menyimpan data pada tersebut saat program dijalankan.
Tipe data dasar adalah tipe data yang dapat langsung digunakan. Secara
umum terdapat 2 tipe data dasar, yaitu:
- numerik
- kategorik
perhitungan, sedangkan tipe data kategorik dapat berupa angka maupun huruf
namun tidak dapat mengalami operasi perhitungan.
Berikut merupakan
⇛ Contoh beberapa tipe data dasar
⇛Integer/ bilangan bulat
Integer adalah tipe data dasar berupa bilangan yang tidak mengandung
pecahan desimal. Tipe data ini juga memiliki urutan, sehingga dapat
dibandingkan satu dengan lainnya.
Contoh integer: 2 5 -10 135 2008
Secara teoritis, tipe data integer tidak memiliki batasan, yaitu dari
minus tak hingga hingga plus tak hingga. Namun dalam pemrograman
yang menggunakan bahasa pemprograman C++
⇛Real/ bilangan riil
Real adalah tipe data dasar berupa bilangan yang memiliki pecahan
desimal. Dalam pemrograman, nilai dengan tipe data ini harus ditulis
dengan sebuah titik sebagai pemisah bilangan utuh dan bilangan
pecahannya. Tipe data ini digunakan untuk perhitungan yang melibatkan
bilangan pecahan, seperti perhitungan kosinus, akar persamaan, dan
sebagainya. Tipe data ini juga memiliki urutan, sehingga dapat
dibandingkan satu dengan lainnya.
Contoh real: .5 0.17 -3.465 92.0 4.3000+E9
Secara teoritis, tipe data real juga tidak memiliki batasan, yaitu dari
minus tak hingga hingga plus tak hingga.
⇛Char/ Karakter
Char adalah tipe data dasar yang terdiri atas satu buah angka, huruf,
tanda baca atau karakter khusus. Untuk menyimpan sebuah karakter,
diperlukan 1 byte atau 8 bit tempat didalam memori. Dalam sebuah
program, penulisan tipe data char diawali dan diakhiri dengan tanda kutip
ganda. Selain itu, terdapat sebuah karakter kosong yang disebut dengan
null atau nil dan dituliskan sebagai "".
Contoh char: "5" "A" "?" "+" "$"
Perhatikan bahwa 5 adalah integer sedangkan "5" adalah char.
⇛String
String adalah tipe data dasar yang berupa kumpulan karakter dengan
panjang tertentu. Meskipun berupa kumpulan karakter, karena tipe
data string sering digunakan dalam pemrograman, string dianggap
sebagai tipe data dasar. Untuk penyimpanan string didalam memori,
dibutuhkan 1 byte untuk tiap karakternya. Serupa dengan penulisan
karakter, penulisan sebuah string juga harus diawali dan diakhiri dengan
tanda petik ganda. String juga mengenal null yang dituliskan dengan “”.
Contoh string:
- "BANDUNG"
- "Politeknik Telkom Bandung"
- "ABC3456"
- "Lucu"
- "30202001"
- "z"
Perhatikan bahwa sebuah karakter tunggal ("z") juga merupakan
string.
⇛Boolean/ bilangan logika
Sebuah data boolean memiliki tepat dua buah kemungkinan nilai,
direpresentasikan sebagai Benar dan Salah, atau True dan False, atau
dapat juga dilambangkan dengan 1 dan 0. Tipe data ini dapat digunakan
untuk pemilihan dengan kondisi-kondisi tertentu, dimana program
harus memilih aksi apa yang akan dijalankan dengan parameter
tertentu.
Tipe data ini paling sering digunakan untuk range yang memili dua buah
nilai: lulus - tidak lulus, member – bukan member,
⇛Variabel
Variabel atau peubah adalah obyek yang nilainya dapat berubah-ubah
dalam sebuah program. Pada saat sebuah variabel dideklarasikan, program
‘memesan’ tempat dengan ukuran tertentu (sesuai tipe datanya) pada memori
untuk menyimpan nilai dari variabel tersebut. Pemrogram dapat memberikan
nama pada sebuah variabel untuk mempermudah pemanggilan variabel
tersebut di dalam program. Pada saat mendeklarasikan sebuah variabel,
pemrogram harus menyebutkan nama variabel dan tipe data dari variabel
tersebut.
Dalam bentuk flowchart, deklarasi variabel digambarkan sebagai sebuah
proses. Misalnya sebagai berikut:
x : integer
nama : string
TB : real
Contoh deklarasi variabel dalam psedeucode :
1. KAMUS DATA {awal deklarasi variabel}
2. x : integer
3. nama: string
4. TB : real
5. jenisKelamin : char
6. status : boolean
Sebelum kita menuliskan beberapa program dalam bahasa C++, ada baiknya
kita mengenal terlebih dahulu struktur dan format penulisan program dalam
bahasa C++.
1. // Contoh Program C++
2. #include <stdio.h>
3. /* Program Utama */
4. main() {
5. printf("Selamat Datang");
6. return 0;
7. }
Pada contoh program diatas, pada baris pertama dituliskan diawalannya
tanda doubleslash (//). Maksudnya adalah sebagai komentar, artinya baris
tersebut tidak akan dieksekusi oleh program. Kita dapat menuliskan apapun
setelah tanda tersebut dan berlaku hanya satu baris. Sedangkan untuk penulisan
komentar lebih dari satu baris digunakan tanda /* .. */ dimana komentar
dituliskan diantara tanda /* dan */ seperti tampak pada baris ke
3 dan 4. Biasanya tanda tersebut digunakan oleh programmer untuk memberi
penanda atau keterangan pada tiap baris program seperti pada baris 5.
Pada baris kedua terdapat code #include <stdio.h>, yang
diawali dengan tanda crash (#). Ini dapat kita sebut dengan preprocessor
directive. preprocessor directive merupakan perintah-perintah untuk
memberitahukan kepada compiler untuk melakukan berbagaimacam definisi
seperti menggunakan (include) file librari misalnya stdio.h, karena didalam
file tersebut mengandung beberapa fungsi yang akan digunakan didalam
program.
Sedangkan pada baris ke 5 – 8 merupakan isi dari program. Pada baris
ke 5 terdapat instruksi main() dimana pada baris tersebut merupakan fungsi
utama atau program utama. Maksudnya adalaha pada baris tersebut
merupakan penanda awal dari eksekusi sebuah program. Untuk awal instruksi
ditandai dengan kurung kurawal. Seperti pada program diatas, pada baris ke-5
(tanda {) merupakan awal dari program utama dan berakhir pada baris ke-8.
Pada baris dke-6 (printf("Selamat Datang")) merupakan
instruksi untuk mencetak tulisan “Selamat Datang” kelayar. Sedangkan
pada baris ke-7 (return 0) merupakan nilai kembali dari fungsi utama yaitu
nilainya adalah 0. Perlu diperhatikan bahwa setiap instruksi pada perogram
harus diakhiri dengan tanda semicolon (;).
Untuk menuliskan variabel, kita dapat menuliskannya pada bagian isi
program. Contoh penulisan variabelnya adalah :
1. #include <stdio.h>
2.
3. main () {
4. int x;
5. string nama;
6. float BB;
7. char jKelamin;
8. bool status;
9. ...
10. }
Secara teori, pemrogram dapat memberikan nama apapun pada sebuah
variabel karena penamaan variabel bertujuan untuk memudahkan pemanggilan
kembali. Namun, ada beberapa panduan yang biasa diacu pemrogram dalam
penamaan variabel, antara lain:
- Huruf pertama pada nama variabel menunjukkan tipe data dari variabel. Contoh: diawali dengan ‘c’ untuk variabel char, ‘i’ untuk integer, ‘s’ untuk string dan s seterusnya. Panduan penamaan ini disebut dengan Charles Simyoni Hungarion Notation.
- Nama variabel harus cukup jelas menunjukkan tujuan penggunaan variabel tersebut. Contoh: sNama adalah variabel string untuk menyimpan nama, cJenisKelamin adalah variabel c har untuk menyimpan jenis kelamin, Status adalah variabel boolean untuk menyimpan status.
- Nama variabel tidak boleh mengandung spasi kosong atau karakter khusus ! @ # $ % ^ & * ( ) { } [ ] ’ ” ; : < > , . / ? | dan \. Beberapapemrogram menggunakan ‘_’ untuk memisahkan kata di nama variabel Contoh: cJenis_kelamin, sNama_orang_tua, iNilai_akhir
- Cara lain untuk memisahkan kata dalam nama variabel adalah dengan memberikan huruf besar di awal tiap kata.Contoh: cJenisKelamin, sNamaOrangTua, iNilaiAkhir.
Setelah sebuah variabel dideklarasikan, variabel dapat menyimpan nilai.
Pengisian nilai ke dalam sebuah variabel dalam sebuah program dapat dilakukan
dengan 2 cara, yaitu:
Secara langsung
Secara langsung
Contoh:
- cJenisKelamin = ‘P’
- sNamaOrangTua = ‘Jeremy Thomas’
- iNilaiAkhir = 99
Dengan inputan
Contoh:
Dengan inputan
Contoh:
- Input (cJenisKelamin)
- Input (sNamaOrangTua)
- Input (iNilaiAkhir)
Contoh program untuk memberikan nilai pada sebuah variabel :
1. #include <stdio.h>
2. main() {
3. int lA,lB;
4. String NamaA, NamaB;
5. // Pengisian secara Langsung
6. lA = 20;
7. NamaA = “Joko Handono”;
8. // Pengisian dengan Inputan
9. scanf(“%i”,&lB);
10. scanf(“%s”,&NamaB);
11. // Menampilkan Kelayar
12. printf(“Nilai lA : %i”,lA);
13. printf(“Nilai lB : %i”,lB);
14. printf(“Nilai NamaA : %s”,NamaA);
15. printf(“Nilai NamaB : %s”,NamaB);
16. }
Pada contoh program diatas, kita melihat ada tanda “%i” dan “%s”.
Funssi tanda tersebut adalah untuk menkonfersi nilai inputan menjadi tipe
yang sesuai dengan yang diterima atau mengubah nilai dari tipe data dasar
menjadi tipe karakter untuk ditampilkan dilayar. Karena pada dasarnya, dalam
pemprograman bahasa C++ nilai input atau nilai yang dapat ditampilkan
berupa karakter. Sedangkan didalam program, nilai tersebut harus sesuai
dengan tipe data yang dideklarasikan. Sebagai contoh pada baris ke-10,
variabel “lB” tipe datanya adalah integer. Untuk mengubah tipe masukan
menjadi integer, maka digunakan “%i”. Biasanya, string tersebut diawali dengan
huruf pertama tipe datanya, misalnya float -> %f, String ->
%s dan seterusnya. Khusus untuk inputan, nama variabelnya harus diawali
dengan string “&” seperti tampak pada baris ke 10 dan 11.
Konstanta
Pada variabel, nilai yang disimpan dapat berubah-ubah selama program
dijalankan. Sedangkan pada pada konstanta, nilai yang disimpan tetap dan tidak
dapat diubah sejak dideklarasikan hingga program berakhir..
Setelah sebuah konstanta dideklarasikan, konstanta dapat digunakan
dalam program dan nilainya selalu tetap. Deklarasi konstanta dalam flowchart
digambarkan sebagai sebuah proses. Misalnya:
iMaks = 100
fPi = 3.14
sSapa = ‘Hello’
Cara penulisan konstanta didalam program, di tulis dengan diawali
dengan tanda crash (#) kemudian diikuti dengan define, selanjutnya nama
konstantanya dan selanjutnya nilainya dan ditulis diluar program utama setelah
pendeklarasian librari namespace. Contoh penulisannya adalah sebagai berikut;
1. #include <stdio.h>
2. #define iMaxs 100
3. #define fPi 3.14159
4. #define sSapa ‘Hello’
5. #define newLine ‘\n’
6. main() {
7. ...
8. }
⇛Operator
Operator adalah pengendali operasi yang akan dilakukan pada
beberapa operan sehingga membentuk sebuah ekspresi. Secara umum, dalam
sebuah ekspresi terdapat sebuah operator yang diapit dua operan. Contohnya
pada ekspresi:
x + y
x dan y adalah operan, sedangkan
‘+’ adalah operatornya
Terdapat tiga macam operator yang biasa digunakan dalam
pemrograman, yaitu: Operator aritmatik, Operator assignment, Increase & Decrease
⇛Operator aritmatik
Operator ini membentuk perhitungan aritmatik. Kedua operan darioperasi aritmatik ini dapat berupa nilai integer atau real.
operator yang termasuk tipe ini adalah:
Lambang
|
Deskripsi
|
Contoh
|
+
|
Penjumlahan
|
X = y + z
|
-
|
Pengurangan
|
X = y - z
|
*
|
Perkalian
|
X = y * z
|
/
|
Pembagian
|
X = y / z
|
%
|
Modulo (sisa bagi)
|
X = % z
|
Output dari operasi aritmatik akan memiliki tipe data yang sama
dengan tipe data kedua operannya. Misalnya, jika sebuah bilangan integer
dijumlahkan dengan bilangan integer lainnya maka outputnya adalah
bilangan integer juga. Selain itu perlu diperhatikan pula
operator aritmatik tidak dapat diterapkan pada dua bilangan dengan tipe
data yang berbeda.
Contoh program dengan operasi aritmatik:
1 //Program Aritmatik
2 /* IS:Tersedia dua buah bilangan integer
FS:Hasil Modulo duabuah bilangan */
3 #include <stdio.h>
4
5 main () {
6 // Deklarasi Variabel
7 int iTambah;
8 int iAngka1, iAngka2;
9 printf(“Masukan Bilangan Pertama : ”);
10 scanf(“%i”, iAngka1);
11 printf(“Masukan Bilangan Kedua : ”);
12 scanf(“%i”, iAngka2);
13 // Penjumlahan
14 iTambah = iAngka1 + iAngka2;
15 printf(“Hasil Penjumlahan %i + %i = %i”,
iAngka1, iAngka2, iTambah);
16 return 0;
17 }
Program di atas akan mengembalikan nilai hasil penjumlahan sesuai
dengan inputan. Misalnya pada inputan pertama kita masukan 10 dan
yang kedia kita masukan 23 maka hasilnya adalah 33. outputnya adalah:
Masukan Bilangan Pertama : 10
Masukan Bilangan Kedua : 23
Hasil Penjumlahan 10 + 23 = 33
⇛Operator Assignment
Dalam pemprograman bahasa C++, Operator ini digunakan
memasukan nilai kedalam sebuah variabel, tanpa menghilangkan atau
mengosongkan nilai variabel sebelumnya. Contoh penggunaan operator
ini adalah sebagai berikut:
Lambang
|
Deskripsi
|
Contoh
|
+ =
|
Menambahkan
|
X + = 1
|
- =
|
Mengurangkan
|
X - = 1
|
* =
|
Mengkalikan
|
X * = 2
|
/ =
|
Membagi
|
X / = 2
|
% =
|
Mem-mod
|
X % = 2
|
⇛Increase and decrease
Penulisan ini dilambangkan dengan ++ (Increade) dan -- (decrease).
Operator ini berfungsi untuk menaikan atau menurunkan satu satuan
nilai pada sebuah variabel. Contoh penggunaannya adalah pada contoh
dibawah ini :
1 ...
2 a++;
3 a += 1;
4 a = a + 1;
5 ...
⇛Operator relasional
Operator ini membandingkan dua operan dan hasilnya berupa nilai
boolean (BENAR atau SALAH). Operasi relasional dapat dilakukan
pada dua nilai dengan tipe data yang sama: tipe data integer, riil, char,
string, maupun boolean. Berikut ini adalah operator relasional:
Lambang
|
Deskripsi
|
Contoh
|
= =
|
Sama dengan
|
X == y
|
! =
|
Tidak sama dengan
|
X ! = y
|
>
|
Lebih dari
|
X > y
|
<
|
Kurang dari
|
X < y
|
>
=
|
Lebih atau sama dengan
|
X > = y
|
<
=
|
Kurang dari atau sama dengan
|
X < = y
|
Contoh Penggunaan Operator relasional dalam algoritma:
1 // Program
Operator Relasional
2 KAMUS DATA
{awal deklarasi variabel}
3 iAngka1,
iAngka2 : integer
4 BEGIN {awal
algoritma}
5 iAngka1 = 6
{pengisian variabel langsung}
6
Input(iAngka2) {pengisian dgn inputan}
7 IF (iAngka1
<> iAngka2) THEN
8 Output
(‘Tebakan Anda salah’)
9 ELSE
10 Output
(‘Horee! Tebakan Anda benar’)
11 ENDIF
12 END
|
Output dari operasi relasional bertipe boolean (true/ false). Pada
contoh di atas,
iAngka1 != iAngka2 bernilai benar/ true jika iAngka1 tidak sama
dengan iAngka2
iAngka1 != iAngka2 bernilai salah/ false jika iAngka1 sama
dengan iAngka2
Program di atas akan mengeluarkan pesan sesuai inputan pengguna. Jika
pengguna menginputkan angka selain 6 (‘iAngka1 != iAngka2’ bernilai
benar), program akan mengeluarkan pesan ‘Tebakan Anda salah’. Jika
pengguna menginputkan angka 6 (‘iAngka1 != iAngka2’ bernilai salah),
program akan mengeluarkan pesan ‘Horee! Tebakan Anda benar’.
⇛Operator logika
Operator logika adalah operator yang digunakan untuk
mengkombinasikan hasil ekspresi yang mengandung operator
relasional.
Lambang
|
Deskripsi
|
Contoh
|
&&
|
And
/ Dan
|
x > 7 && x = y
|
ll
|
Or
/ Atau
|
X
l = y ll x > 3
|
!
|
Not
/ Tidak
|
!
( x > y )
|
Beberapa contoh penggunaan operator logika:
⬅ (x > 7) && (x = y)
Jika ternyata nilai x adalah 8 dan y adalah 5, maka
(8 > 7) && (8 = 5)
True AND False
False (output operasi)
⬅ (x != y) || (x > 3)
Jika ternyata nilai x adalah 4 dan y adalah 4, maka
(4 != 4) || (4 > 3)
False OR True
True (output operasi)
⬅NOT (x > y)
Jika ternyata nilai x adalah 3 dan y adalah 3, maka
NOT (3 > 3)
NOT (False)
True (output operasi)
⇛Urutan Operasi
Sebuah ekspresi mungkin terdiri atas beberapa operasi sekaligus.
Misalnya:
iHasil = x * 2 % 2 > y && (x != 3)
Untuk menentukan operasi mana yang dilakukan terlebih dahulu
daripada operasi lainnya, setiap operator memiliki level urutan. Level
urutan ini terdiri atas lima kelompok, level 1 hingga 5.
Operator yang memiliki level lebih tinggi (ditunjukkan dengan
angka yang semakin kecil) akan dioperasikan terlebih dahulu
dibandingkan operator lain yang levelnya lebih rendah. Sedangkan pada
operator-operator yang berada pada level yang sama, operasi
dilakukan secara berurutan dari kiri ke kanan. Hal ini disebut dengan
asosiativitas.
Pada beberapa ekspresi diperlukan pengubahan urutan eksekusi
operasi-operasi. Untuk memungkinkan pemrogram melakukan hal
tersebut, tersedia sebuah operator tambahan yang memiliki level
eksekusi paling tinggi, yaitu (). Operasi apapun yang ada dalam tanda
kurung () akan dieksekusi pertama kali oleh program.
⇛Runtunan
Secara umum, program akan dibaca dan dieksekusi secara berurutan
baris demi baris. Misalnya pada algoritma berikut ini:
1. Algoritma
Runtunan;
2. {IS:Tersedia
empat bilangan yang akan
dioperasikan
FS:Mengoutputkan
dua bilangan setelah
dioperasikan }
3. Kamus data
4. a,b,c,d :
integer
5. BEGIN
6. a ← 3
7. b ← 2
8. c ← a
* b
9. a ← 5
10. d ← a
+ b
11. Output (c,
d)
12. END.
|
Perhatikan bahwa pada saat membaca baris ke-3, program akan
mengalikan 3 dan 2 (a dan b). Kemudian, saat membaca baris ke-5, program
akan menjumlahkan 5 dan 2 (a dan b). Nilai a berubah karena di baris ke-4
variabel a diisi dengan 5. Ini merupakan akibat dari sifat program yang
membaca dan mengeksekusi per baris. Setelah baris ke-4 dieksekusi, nilai a
yang diisikan pada baris pertama sudah tidak berlaku lagi (tertumpuk dengan
nilai baru yang diisikan).
Di bab-bab selanjutnya akan ditunjukkan bahwa sifat program membaca
dan mengeksekusi berurut terus per baris ini dapat diubah, dengan
memberikannya perintah untuk tidak membaca sesuai urutan. Hal ini dapat
dilakukan dengan struktur pemilihan, struktur pengulangan, dan lain-lain.
Jika algoritma runtunan di atas dituliskan dalam bahasa Pascal, maka akan
tampak sebagai berikut:
1. // Program
Runtunan;
2.
/*IS:Tersedia empat bilangan yang akan
dioperasikan
FS:Menampilkan
dua bilangan setelah
dioperasikan */
3. #include
<stdio.h>
4.
5. main () {
6. int a,b,c,d;
7. a = 3;
8. b = 2;
9. c = a * b;
10. a = 5;
11. d = a + b;
12. printf(“Nilai
C : %i”,c);
13.
printf(“Nilai D : %i”,d);
14. }
|
Jika Program dijalankan, maka hasil keluaran program adalah seperti
berikut :
Nilai C : 6
Nilai D : 7
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar